Jakarta – News Joss, Shin Tae-yong menunjukkan ekspresi kaget saat mendapat informasi bahwa Timnas Indonesia pernah kalah 0-10 dari Bahrain. Kekalahan tersebut terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 pada tahun 2012. Saat mendengar informasi ini, Shin Tae-yong sempat terkejut dan melongo sebelum memberikan respons.
Dilansir dari Kabarbolaterbaru.com meskipun kaget dengan hasil tersebut, Shin Tae-yong menegaskan bahwa misi Timnas Indonesia kali ini bukan untuk balas dendam. Indonesia datang dengan fokus untuk memenangkan pertandingan, dengan mengutamakan permainan yang sudah tersusun
Ekspresi Shin Tae-yong Sampai Melongo!
“Daripada balas dendam, lebih baik kami fokus pada permainan kami.” 💬
— GOAL Indonesia (@GOAL_ID) October 9, 2024
Sambil melongo, STY merespons catatan kelam Indonesia yang pernah kalah 10-0 dari Bahrain. 😲#TimnasIndonesia #Bahrain #PSSI pic.twitter.com/BLrLOvhSXU
Shin Tae-yong mungkin belum mengetahui banyak informasi soal catatan pertemuan Indonesia melawan Bahrain. Saat mendapatkan informasi dari tim media PSSI bahwa Indonesia pernah kalah 0-10 dari Bahrain, ekspresinya langsung berubah. Dia sempat bertanya kembali untuk memastikan informasi tersebut, kemudian terlihat melongo dan sempat menjulurkan lidah sebelum memberikan jawaban.
“Daripada kita memikirkan balas dendam, lebih baik kita fokus pada permainan kita. Bagaimana kita bisa memenangkan pertandingan ini dengan cara bermain yang kita suka dan yang sudah kita rencanakan,” ujar Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia Berbeda Saat 12 Tahun Lalu
Setelah 12 tahun berlalu, Indonesia akan kembali bertemu Bahrain pada tempat yang sama, Bahrain National Stadium, kali ini dengan kondisi yang jauh berbeda. Timnas Indonesia kini memiliki skuad yang jauh lebih kompetitif dari tahun 2012, saat Indonesia mengalami konflik internal PSSI dan kekurangan pemain berkualitas.
Pada 2012, Indonesia hanya bisa mengandalkan pemain dengan pengalaman terbatas pada level internasional. Kini, Indonesia sudah mendapatkan kekuatan pemain-pemain keturunan seperti Jay Idzes, Thom Haye, dan Sandy Walsh, yang memberi dampak besar bagi prestasi Timnas Indonesia.
Erick Thohir Anggap Kekalahan Itu Pelajaran Berharga
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, turut menanggapi kekalahan telak Indonesia atas Bahrain pada 2012. Erick mengungkapkan bahwa dia tidak terlalu kaget dengan hasil tersebut, mengingat pada waktu itu sepak bola Indonesia tengah tidak baik karena dualisme yang membuat tim tidak bisa mengirimkan pemain terbaiknya.
“Saat itu, PSSI sedang mengalami dualisme, dan itu mempengaruhi kualitas tim. Kami tidak bisa mengirimkan pemain terbaik,” kata Erick, kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Erick juga mengakui bahwa kekalahan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia. “Wajar saja kita kalah telak saat itu. Tetapi itu menjadi pelajaran penting bagi kami,” lanjut Erick.
Erick berharap, dengan skuad yang kini jauh lebih baik, Timnas Indonesia bisa membalas kekalahan 12 tahun lalu. “Mudah-mudahan Coach STY dan pemain kita bisa membalas kekalahan itu,” ujar Erick.
Namun, Erick juga mengingatkan agar skuad Garuda tetap waspada, mengingat Bahrain akan bermain kandang. “Bahrain tuan rumah, jadi harus hati-hati. Ketika melawan Australia, banyak kartu-kartu yang keluar. Kita harus waspada,” tambah Erick.
Erick juga menekankan bahwa standar sepak bola Indonesia kini sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. “Dulu mungkin kita masih tim anak bawang, tim yang belum bermain sepak bola dengan baik. Tapi sekarang, kalau kita mendapatkan kerugian, mereka harus berpikir ulang. Standar sepak bola Indonesia sudah bagus,” tutup Erick.