Media asing baru-baru ini ramai membahas pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara tim nasional Bahrain dan Indonesia. Fokus utama pemberitaan adalah keputusan wasit yang dianggap tidak adil, mana pertandingan dilanjutkan hingga menit ke-100. Keputusan ini menuai banyak kritik, terutama dari para pendukung Indonesia.
Reaksi media asing atas kecurangan wasit Oman yang merampas kemenangan @TimnasIndonesia atas Bahrain. pic.twitter.com/8WD0oC3HpY
— JAMAL BUGIS 7.0 (@JamalBoegis) October 11, 2024
AFC sebagai panitia penyelenggara kualifikasi zona Asia juga menjadi sorotan. Menariknya, AFC pimpin oleh Salman bin Ibrahim Al Khalifa, seorang warga Bahrain. Hal ini menimbulkan keraguan pada kalangan penggemar sepak bola mengenai objektivitas penyelenggaraan pertandingan. Banyak yang merasa bahwa posisi kepemimpinan ini bisa mempengaruhi keputusan-keputusan penting dalam pertandingan.
Warga Indonesia sangat menantikan tindakan dari FIFA terkait insiden ini. Mereka berharap ada evaluasi yang adil mengenai pertandingan tersebut. Selain itu, tidak hanya Indonesia yang merasakan ketidakadilan; netizen Jepang juga turut bersuara. Mereka menyatakan bahwa mereka juga pernah mengalami perlakuan serupa saat bertanding ke negara-negara Timur Tengah. Dukungan dari netizen Jepang ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya isu lokal, tetapi sudah menjadi perhatian internasional.
Kedepannya,di harapkan FIFA dapat mengambil langkah tegas untuk menjaga integritas dalam pertandingan sepak bola, agar semua tim dapat bertanding dengan adil dan setara. Kita semua berharap agar kejujuran dalam olahraga tetap terjaga demi masa depan sepak bola yang lebih baik.
Kontroversi Presiden AFC: Salman bin Ibrahim Al Khalifa dan Dugaan Suap
Salman bin Ibrahim Al Khalifa, yang merupakan Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), belakangan ini menjadi sorotan media. Banyak pihak menduga bahwa ia terlibat dalam upaya membantu tim nasional Bahrain untuk mengalahkan Indonesia, bahkan ada dugaan bahwa praktik suap terlibat dalam situasi ini.
Dugaan ini muncul setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang mempertemukan Bahrain dan Indonesia, mana keputusan wasit dan beberapa aspek permainan dipertanyakan. Media asing menyoroti hubungan Al Khalifa sebagai warga Bahrain dan posisinya sebagai pemimpin AFC, yang anggap dapat mempengaruhi integritas pertandingan.