Jakarta – News Joss, Erick Thohir menegaskan, meski pemerintah memberikan dukungan signifikan, PSSI tidak akan sepenuhnya bergantung pada APBN. Pihaknya berkomitmen untuk mencari sumber pendanaan lain melalui sponsor dan kontribusi masyarakat.
Menurut data dari Kabarbolaterbaru, Saat ini, PSSI telah menggandeng 19 merek sebagai mitra strategis untuk mendukung kebutuhan pendanaan. Sponsor-sponsor ini mencakup berbagai sektor, termasuk Oppo Indonesia yang baru saja menyatakan dukungannya. Selain itu, antusiasme masyarakat juga menjadi sumber pendapatan penting, terutama melalui penjualan tiket pertandingan yang selalu habis terjual.
“Kami tidak mau pendanaan PSSI 100% berasal dari pemerintah. Dengan adanya dukungan dari sponsor dan masyarakat, kita bisa menjalankan program jangka panjang dengan lebih baik,” tambah Erick.
Erick Thohir: Kebutuhan Anggaran PSSI untuk Sepak Bola Indonesia
PSSI memerlukan anggaran sekitar Rp800 miliar per tahun untuk menjalankan seluruh aktivitas tim nasional. Hingga kini, dana yang terkumpul baru mencapai Rp400 miliar, yang berasal dari berbagai sumber, seperti:
- Hak siar televisi sebesar Rp70 miliar.
- Sponsor swasta senilai Rp100 miliar.
- Pemerintah yang menyumbang Rp120 miliar.
- Pendapatan dari tiket pertandingan, yang mencapai Rp20 miliar per pertandingan.
“Semua dana ini dikelola secara transparan dan juga tanpa mark up. Kami memastikan anggaran digunakan sepenuhnya untuk mendukung program, bukan demi kepentingan individu,” tegas Erick.
Sejarah Baru Timnas Indonesia
Dukungan besar dari pemerintah, sponsor, dan juga masyarakat telah membawa hasil positif bagi sepak bola Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tiga kelompok usia Timnas Indonesia—U-17, U-20, dan tim senior—berhasil lolos ke Piala Asia.
Selain itu, Timnas U-23 hampir mencatat sejarah dengan nyaris lolos ke Olimpiade 2024. Peluang besar masih terbuka bagi Timnas U-17 dan senior untuk berjuang lolos ke Piala Dunia.
Erick percaya bahwa kolaborasi erat antara pemerintah, swasta, dan juga masyarakat adalah kunci utama untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. “Ini adalah mimpi panjang kita. Semua pihak harus bersatu untuk mewujudkannya,” tutup Erick.