Jakarta – News Joss, Komisi Disiplin CAF (Konfederasi Sepak Bola Afrika) secara resmi memberikan kemenangan 3-0 kepada Timnas Nigeria setelah insiden yang menyebabkan penundaan pertandingan kualifikasi Piala Dunia Zona Afrika pada 14 Oktober lalu. Pertandingan Libya kontra Nigeria batal berlangsung karena Timnas Nigeria terjebak selama hampir 14 jam di sebuah bandara di Libya tanpa akses yang memadai.
✅ RESMI : CAF menjatuhkan sanksi denda $50 ribu (Rp785 juta) kepada PSSI Libya dan memberikan kemenangan WO 3-0 kepada Nigeria di ajang Kualifikasi Piala Afrika 2025.
— Extra Time Indonesia (@idextratime) October 26, 2024
Hukuman tersebut diberikan setelah insiden ditelantarkannya skuad Nigeria selama 16 jam di bandara tanpa… pic.twitter.com/lg5gvIcIrD
Reaksi Pemain dan Dampak pada Media Sosial
Menurut data dari Kabarbolaterbaru, Rencana penerbangan Timnas Nigeria seharusnya mendarat pada bandara Benghazi, namun teralihkan ke Al Abrag, yang berjarak sekitar dua jam dari tujuan awal. Kemudian setelah mendarat, para pemain dan staf tidak boleh meninggalkan bandara. Kondisi ini membuat para pemain terlantar tanpa makanan, minuman, atau tempat istirahat. Menyuarakan ketidakpuasan, beberapa pemain, termasuk Wilfred Ndidi dan Victor Boniface, membagikan pengalaman mereka melalui media sosial, yang turut memicu kemarahan penggemar seluruh dunia.
Gelandang Nigeria, Wilfred Ndidi, mengungkapkan perasaannya melalui Instagram, menulis, “Ini bukan sepak bola, sangat memalukan. Menyandera tim nasional adalah tindakan yang tidak normal”. Striker Victor Boniface juga mengecam situasi tersebut, “Hampir 13 jam terjebak, tidak ada makanan, tidak ada wifi, tidak ada tempat untuk tidur. Afrika, kita bisa melakukan yang lebih baik.” Unggahan ini segera menjadi viral pada berbagai platform media sosial, memancing reaksi dari suporter sepak bola internasional dan perhatian dari CAF.
Sanksi CAF dan Pernyataan Tegas Presiden Patrice Motsepe
Menanggapi insiden tersebut, CAF menjatuhkan denda sebesar 50.000 dolar AS kepada Federasi Sepak Bola Libya. Lalu memberikan kemenangan 3-0 kepada Nigeria karena pelanggaran serius terhadap regulasi pertandingan. Presiden CAF, Patrice Motsepe, juga menegaskan bahwa federasi akan mengambil langkah tegas jika ada pelanggaran serius seperti ini. “Kami bangga dengan negara-negara yang memperlakukan tim tamu dengan rasa hormat dan martabat. Tetapi jika aturan terlanggar, kami akan bertindak,” ujar Motsepe dalam pernyataannya menurut data dari NewsCentralAfrica.
Meskipun Motsepe tidak merinci lebih jauh mengenai penyelidikan ini, ia menjamin bahwa investigasi menyeluruh tengah berjalan. Tindakan tambahan akan berjalan setelah investigasi selesai, untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang.