Jakarta – News Joss, Barcelona sukses menunjukkan dominasi yang kuat pada Liga Spanyol musim ini dengan strategi jebakan offside yang efektif, terutama dalam laga menghadapi Espanyol jornada 12. Bermain untuk Stadion Olimpiade Lluis Companys pada Minggu (3/11/2024), Blaugrana berhasil mengalahkan Espanyol dengan skor 3-1. Penguasaan bola sebesar 77 persen menunjukkan dominasi Barcelona, mereka mampu menciptakan 13 tembakan yang 9 antaranya tepat sasaran.
Colonel Flick’s offside trap in full swing: pic.twitter.com/duS1KyK5qS
— Barça Worldwide (@BarcaWorldwide) October 27, 2024
Menurut data dari Kabarbolaterbaru, Namun, yang paling mencuri perhatian dalam pertandingan ini adalah keberhasilan Barcelona menjebak dua gol Espanyol dengan perangkap offside. Taktik ini menghalangi lawan mencetak gol dan memastikan Barcelona tetap memegang kendali penuh pada sepanjang pertandingan.
Jebakan Offside Barcelona Beraksi: Dua Gol Espanyol Teranulir
El Barça lo hace de nuevo 💥
— bwin España (@bwin_es) November 4, 2024
Engañó ayer al Espanyol con otros 6️⃣ fueras de juego, forzando otros 2️⃣ goles en fuera de juego
🚩Entre los dos partidos suman 18 offsides provocados.
¿Aciertos o exceso de riegos? 👀 pic.twitter.com/FKGCdEjtee
Barcelona membuka keunggulan pada menit ke-12 melalui gol Dani Olmo. Melanjutkan umpan silang dari wonderkid Lamine Yamal, Olmo berhasil membobol gawang Espanyol dengan tembakan keras. Setelah itu, Raphinha menggandakan keunggulan pada menit ke-23 melalui tembakan chip yang brilian.
Espanyol sempat membobol gawang Barcelona pada menit ke-27 melalui aksi Jofre Carreras. Sayangnya, gol tersebut teranulir VAR karena jebakan offside Barcelona bekerja dengan baik, memposisikan Omar El Hilali lebih dulu dalam posisi offside. Pada babak kedua, Espanyol kembali terkena perangkap offside saat Alvaro Tejero mencetak gol pada menit ke-58. VAR menunjukkan bahwa Carreras, yang mengirimkan umpan silang ke Tejero, telah berada dalam posisi offside.
Keberhasilan Strategi Jebakan Offside pada Laga El Clasico
🚨 WOW WOW WOW JUST WOW, MESKIPUN SECARA SKOR REAL MADRID DIBANTAI 4-0, NYATANYA BARCELONA DIBANTAI HABIS-HABISAN SECARA OFFSIDE DENGAN ANGKA 12-1! 🔥🤯😱😳🥶 pic.twitter.com/YfeC4ljsI2
— Extra Time Indonesia (@idextratime) October 26, 2024
Anyone who thought Hansi Flick’s offside traps were just a fluke is just too used to having mediocre coaches at Barcelona. pic.twitter.com/AfWXOnGq8C
— Barça Worldwide (@BarcaWorldwide) October 27, 2024
Keberhasilan jebakan offside Barcelona tak hanya terjadi saat menghadapi Espanyol, namun juga sebelumnya melawan Real Madrid dalam laga El Clasico. Kala itu, manajer Hansi Flick menunjukkan pendekatan defensif yang ketat, memastikan seluruh pemain menjaga kedisiplinan tinggi dengan ancaman tegas bahwa “siapa pun yang tertinggal satu meter akan ganti.”
Flick tetap berkomitmen pada strategi pertahanan agresif dengan menekan Real Madrid pada babak pertama, memaksimalkan jebakan offside untuk menghentikan pergerakan pemain Madrid. Hal ini efektif membatasi ruang gerak lawan hingga membuat Real Madrid kesulitan untuk menciptakan ancaman konsisten. Hasilnya, Barcelona keluar sebagai pemenang dengan skor telak 4-0.
Konsistensi Taktik Pada Asuhan Hansi Flick
Pada arahan Hansi Flick, Barcelona juga telah menunjukkan konsistensi luar biasa dalam mempertahankan taktik jebakan offside ini. Strategi yang tertera Flick tentunya telah menjadi karakteristik khas Barcelona modern. Yang menggabungkan penguasaan bola dan tekanan tinggi dengan disiplin pertahanan yang ketat. Dalam laga-laga besar, seperti saat menghadapi Bayern, Real Madrid, dan juga Espanyol, jebakan offside ini terbukti efektif dalam meredam serangan lawan dan menjaga dominasi Barcelona.
Para pemain juga menunjukkan respon positif terhadap pendekatan Flick, dengan menjaga disiplin dan ketelitian dalam menutup celah-celah kecil yang bisa dimanfaatkan lawan. Komitmen pada strategi ini juga membangun kepercayaan diri tim untuk terus menguasai bola dan mengontrol permainan, menjadikan Barcelona sebagai salah satu tim yang sulit ditembus di Liga Spanyol.